Sunday, June 7, 2015

Tujuh Provinsi Capai Indeks Integritas Tertinggi UN 2015

0


Selain mengumumkan capaian nilai Ujian Nasional (UN) tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan juga mengumumkan indeks integritas untuk setiap sekolah di seluruh provinsi di Indonesia. Dari data yang masuk, terdapat tujuh provinsi di Indonesia yang memiliki indeks integritas tertinggi.
"Ada tujuh provinsi yang memiliki tingkat kecurangan di bawah 20 persen. Ketujuh provinsi itu adalah Yogyakarta, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Bengkulu, Kepulauan Riau, Gorintalo, dan NTT," ucap Anies di Jakarta, Jumat (15/5/2015).
Indeks integritas merupakan potret kejujuran sekolah di setiap provinsi di Indonesia. Anies berkata, indeks integritas dijadikan sebagai bentuk revolusi mental di lingkungan pendidikan.
"Ada banyak provinsi yang mengalami peningkatan indeks integritas secara signifikan. Namun, ada beberapa provinsi yang tahun-tahun sebelumnya sudah terindikasi indeks integritasnya rendah, tahun ini tetap rendah atau bahkan lebih rendah," paparnya, Jumat (15/5/2015).
Meskipun sudah mengumumkan tujuh provinsi yang mempunyai indeks integritas yang tinggi, mantan rektor Universitas Paramadina ini enggan menyampaikan provinsi-provinsi yang mempunyai indeks integritas yang rendah. Padahal, terdapat 15 provinsi yang memiliki indeks integritas kurang dari 50 persen.
"Kami akan memberi tahu terlebih dahulu hasil ini kepada para pemimpin daerah sehingga untuk saat ini belum bisa mengumumkan nama-nama provinsi secara keseluruhan. Ini adalah bagian dari etika," imbuhnya.
Anies berjanji tidak akan menutupi hasil indeks integritas tersebut setelah pihak Kemdikbud memberitahu setiap provinsi. "Setiap daerah harus mengetahui sekolah-sekolah yang berbuat curang dan tidak. Ini adalah salah satu upaya preventif dan perbaikan ke depannya. Dari kementrian sendiri akan ada program untuk perbaikan," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Kapuspendik), Nizam menjelaskan terdapat dua parameter untuk mengukur indeks integritas. "Dilihat dari pola keseragaman jawaban antar siswa. Kemudian, dilihat juga kerja sama atau contek-mencontek dan kecurangan lainnya," ujar Nizam.
Iradhatie Wurinanda
Jurnalis
sumber: news.okezone.com/

0 comments:

Post a Comment