Masing-masing model TV tersebut memiliki keunikan berupa layar transparan dan layar yang memantulkan bayangan obyek di sekitar, layaknya cermin.
Sebagaimana dirangkum Kompas Tekno dari ArsTechnica, Jumat (12/6/2015), kedua televisi turut dibekali teknologi gesture detection Intel RealSense 3D.
Dengan RealSense, model TV "cermin" Samsung pun bisa berfungsi sebagai "cermin ruang ganti virtual" lewat penerapan augmented reaity.
Sebuah kamera mendeteksi posisi pengguna, lalu menambahkan item seperti perhiasan atau baju pada pantulan sosok pengguna di TV cermin. Hasilnya seolah memakai baju atau perhiasan dimaksud tanpa benar-benar mengenakannya.
Sebuah kamera mendeteksi posisi pengguna, lalu menambahkan item seperti perhiasan atau baju pada pantulan sosok pengguna di TV cermin. Hasilnya seolah memakai baju atau perhiasan dimaksud tanpa benar-benar mengenakannya.
TV cermin Samsung menggunakan panel OLED dengan tingkat pantulan sebesar 75 persen yang menurut Samsung setidaknya "50 persen lebih tinggi" dibandingkan teknologi TV cermin LCD.
Untuk TV transparan, Samsung sebenarnya telah memproduksi produk serupa yang menerapkan teknologi LCD tembus pandang.
Namun, TV pada pameran di Hong Kong tersebut memakai layar OLED transparan dan diklaim sebagai yang pertama di dunia. Tingkat transparansinya pun disebut lebih baik dari LCD, yakni 40 persen berbanding 10 persen.
Samsung tidak mengungkapkan harga kedua model TV. Untuk saat ini, TV transparan dan TV cermin besutan perusahaan Korea Selatan itu hanya diperuntukkan bagi penggunaan retail. Mungkin karena banderolnya masih kelewat mahal buat konsumen umum.
0 comments:
Post a Comment